Jumat, 18 Desember 2009

IPNU/IPPNU DITENGAH PERCATURAN GLOBAL

Posted by m.siswanto 17.31, under | No comments

Oleh : Muhamad Siswanto
Dewasa ini organisasi dikalngan remaja dianggap sebagai wahana untuk mengekspresikan kegembiraan atau hura-hura. Remaja menganggap masa mereka adalah masa dimana waktu untuk memanjakan nafsu dunia sehingga sering ditemui remaja memiliki kelompok baik untuk penyaluran hoby yang bernilai positif seperti kelompok/klub olah raga, kelompok seni, dan lain-lain atau yang membawa mufsadat seperti gang motor, kelompok penikmat minuman terlarang, kelompok/gang untuk berkelahi atau klub didiskotik. Fenomena ini tidak hanya nampak di daerah perkotaan tetapi juga merembet kedaerah pedesaan. Sehingga boleh dikata remaja Indonesia saat ini sudah memasuki era globalisasi, disebabkan perkembangan Informasi dan tehnologi komunikasi.

Era globalissasi ditandai dengan berkembangnya pemenuhan kebutuhan hidup yang hampir seluruh dunia tidak ada batasnya, baik menyangkut makanan, pakaian, hiburan, issue HAM, penyelamatan lingkungan, budaya, penggunaaan IT, bahkan aliran keagamaan sekalipun. Realita ini juga mewabah sampai keNegeri kita tercinta, termasuk didalamnya kalangan remaja. Maka tidak mengherankan banyak remaja Indonesia yang ikut menikmati perkembangan global sekarang ini.

Salah satu saluran yang ikut “ menularkan wabah “ ini adalah perkembangan tehnologi komunikasi dan Informasi. Seperti TV, CD/DVD, Internet, HP dan lain-lain. Demikianlah, maka perkembangan tehnologi Informasi dan komunikasi sebenarnya memiliki efek positif dan negatif. Dampak Negatif bagi remaja misalnya dengan penggunaan internet, mereka mampu berselancar didunia maya tanpa batas. Di dalamnya terdapat informasi yang negatif seperti hal yang berbau sex, informasi relegius baik dibidang antar agama, maupun internal agama. Antar agama sering ditemui website maupun blog yang memberikan informasi bertentangan dengan agama yang dianut. Maka kadang ditemui remaja diliputi rasa kebimbangan beragama apalagi masa mereka secara psikologis ditandai dengan ketidakstabilan emosional.

Internal keagamaan banyak ditemui doktren-doktren yang saling bertentangan satu dengan yang lain, baik Aqidah, ibadah maupun muamalah ditemui di internet. Wajar kebimbangan demikian menggelayuti remaja setelah membaca informasi yang diperoleh. Bila dibiarkan tanpa ada penjelasan yang kongkrit tidak mustahil mereka akan terpengaruh salah satu aliran yang barangkali bertentangan dengan aliran lama yang dianut.

Lebih memprihatinkan lagi apabila remaja terpengaruh oleh informasi tentang sex yang salah kaprah dari internet,bisa terjadi remaja akan terjerumus pada pergaulan bebas yang sangat bertentangan dengan ajaran agama. Fenomena yang demikian terbukti dengan banyaknya kasus dikalangan remaja yang terlihat di media massa, bahkan dibuktikan secara ilmiah penelitian dibeberapa kota besar banyak remaja putri yang telibat pergaulan bebas.

IPNU/IPPNU sebagai Organisasi kader harus mempersiapkan anggotanya menjadi kader militan untuk meneruskan tongkat estafet NU masa depan. IPNU/IPPNU harus mengubah oreintasi pengkaderan dari sekedar rutinitas organisasi semata menuju pengkaderan yang berdaya guna dan menarik simpati anggota dan masyarakat. Selama ini ditemui pengkaderan lebih bersifat formalistik dan terkesan kaku karena menuruti kreteria organisasi tanpa melihat siapa yang menjadi sasaran pengkaderan, baik latar belakang pendidikan, budaya maupun interes masing-masing individu. Pola pengkaderan yang demikian lebih cenderung membosankan, menjenuhkan dan ujungnya akan tidak diminati remaja.

Reformulasi dan Reoreintasi pengkaderan IPNU/IPPNU harus segera di tegakkan kalau organisasi ini tidak ingin ditinggalkan pengikutnya atau bahkan dijauhi remaja karena tidak menarik bagi mereka. Reoreintasi kader dapat dilakukan dengan melaksanakan proses pengkaderan yang beroreintasi minat dan bakat remaja sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis mereka. Tetapi yang lebih utama dalam proses ini adalah memperkenalkan I’tiqod Aswaja ala NU pada remaja dengan tidak melepaskan diri dari bahasa yang dipahami oleh remaja itu sendiri.

Reformulasi pengakaderan diwujudkan dalam bentuk pengkaderan yang fleksibel, mengedepankan unsur-unsur rekreatif dan dialogis ,komunikasi dua arah. Proses tidak tergantung pada tempat tertentu tergantung latar belakang pendidikan, budaya, dan kondisi remaja. Wacana ini secara konseptual dapat diimplementasikan secara teknis oleh pengurus IPNU/IPPNU.

Pengurus dari berbagai level harus memahami I’tiqod Ahlusunnah ala Nahdlatul Ulama agar benar-benar menghayati dan mengimplentasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, pengurus benar-benar merupakan pengabdian Jamiyyah bukan untuk mencari popularitas atau batu loncatan untuk meniti karier. Pengabdian didasari karena benar-benar ikhlas untuk menegakkan agama Allah. Keyakinan harus dibangun bahwa orang yang berjuang diagama Allah, persolan kareir akan ditentukan oleh-NYA.

Penggurus IPNU/IPPNU semestinya juga dibekali pengetahuan manajemen oraganisasi yang baik. Maka pengakaderan pengurus melalui etape oraganisasi yang jelas dan bertaha. Kelemahan selama ini oragnisasi IPNU/IPPNU, demikian juga di NU, rekrutmen pengurus banyak yang asal “comot”. Bisa karena keluarga tertentu ( Bani tertentu), kedekatan ketua terpilih atau karena calon pengurus dianggap NU walau belum pernah berkiprah di organisasi.

Kedepan pengurus IPNU/IPPNU harus merumuskan program yang berbasis Tenologi komunikasi dan informasi sesuai dengan tuntutan percaturan global. Anggota organisasi diarahkan untuk menguasai tehnologi Informasi secara baik, sehingga mereka tidak gagap tehnologi. Program diarahkan untuk membentengi Anggota organisasi dari gempuran budaya dan pengaruh merebaknya I’tiqod lain. Tulisan di website oleh IPNU/IPPNU harus secara intens digalakkan disamping melatih kreativitas invidual juga sebagai ajang untuk mengasah pengetahuan Aswaja Al NU. Format lain bisa berbentuk dalam dialog remaja tentang pengetahuan sex yang sehat, pengkajian idiologi Aswaja NU yang intens melalui internalisasi nilai-nilai Aswaja beserta ritualnya. Misalnya pelaksanakaan al barjanzi, tahlilan dan lain-lain.

Akhirnya berpulang pada Pengurus dan kader IPNU/IPPNU disemua lapisan untuk benar-benar berkeinginan untuk membesarkan organisasi, dan bukan sekedar untuk membuat IPPNU/IPPNU hanya organisasi yang “ada” semata. Wallau alam bishowab.











Jumat, 04 Desember 2009

MUQADIMAH

Posted by m.siswanto 20.54, under | No comments

Blog ini sebagai ajang kreativitas pribadi dan wahana pengembangan Ilmu Pengetahuan dan keislaman

Kamis, 03 Desember 2009

SAFARI MUHAROM PCNU KEBUMEN

Posted by m.siswanto 17.20, under | No comments

Menghadapi bulan Muharrom Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Kebumen, rencana akan mengadakan Safari Ramadlon ke MWC NU Se kabupaten Kebumen. Keputusan melaksanakan Safari Muharrom berdasarkan tausyiah yang disampaikan oleh Musytasyar dan dikuatkan hasil rapat unsur pengurus Syuriyah dan Tanfidziyah hari ahad tanggal 29 November 2009 di ruang pertemuan pengurus lantai 2 kantor PCNU Kebumen. Safari bertujuan untuk memperkuat konsolidasi ditubuh pengurus NU mulai dari Pengurus Anak Ranting sampai dengan Pengurus Cabang. Agenda safari meliputi sosialisasi Program diantaranya informasi mengenai keberadaan BMT NU Sejahtera, penanaman pohon Jabon yang dikelola oleh GNKLNU dan penguatan i'tiqod Ahlussunnah Wal Jama'ah ala Nahdlatul Ulama.
PTH ketua Tanfidziyah PCNU Kebumen Drs. Khomsin, M.Pd mejelaskan , kegiatan ini juga untuk mempererat silaturrahmi antar pengurus di semua tingkatan agar secara sinergis bersama-sama mensukseskan semua program NU. Safari juga dimaksudkan untuk menyerap berbagai aspirasi yang berkembang dimasyarakat NU terutama menghadapi berbagai gerakan yang melemahkan I'tiqod Ahlussunnah Wal jama'ah ala Nahdlatul Ulama.
Secara kebetulan Safari Muharrom bersamaan dengan hajat demokrasi rakyat kebumen, khomsin menjelaskan kegiatan ini tidak bermaksud PCNU akan terlibat dalam politik praktis, karena itu bukan wilayah kerja NU. " Barangkali yang dilakukan PCNU adalah mengajak warga Nahdliyin untuk ikut mensukseskan PILBUB di kebumen dengan menggunakan hak pilihnya secara baik dan bukan mendukung salah satu calon sebab organisasi NU bukan partai politik."
Namun secara pribadi warga NU boleh untuk mendukung salah satu kandidat akan tetapi diharapkan tidak sampai memecah belah Jamiyyah Nahdlatul Ulama. PCNU hanya mengharapkan menghadapi PILBUB ini masyarakat Kebumen menjunjung nilai-nilai demokrasi dan menjauhkan diri dari sikap anarkhis dan sfat-sifat tidak berakhlakul karimah