Senin, 29 November 2010

POWER POINT SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA

Posted by m.siswanto 16.31, under | No comments


Power point materi kuliah Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia berisi tentang : difinisi sejarah pendidikan Islam, sejarah masuknya Islam Di Indonesia, pendidikan Islam pada masa awal penyebaran Islam, masa kerajaan Islam, masa kolinialisme dan abstaraksi singkat kondisi pendidikan Islam pada masa itu. Lebih lengkap klik judul ini
View more presentations from sisiwanto.

Rabu, 24 November 2010

POWER POINT SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM

Posted by m.siswanto 19.38, under | No comments





Perspektif pendidikan Islam dikaji dari fenomena sejarah terdapat dinamika yang menyumbangkan keemasan peradaban Islam. Peran perkembangan intelektual muslim demikian besar disaat Eropa mengalami zaman kegelapan, Walaupun masa selanjutnya peran demikian diambil alih oleh dunia belahan barat. Lebih lengkap didkripsi singkat power point pendidikan Islan dalam lintasan sejarah dapat diklik judul berikut.
View more presentations from sisiwanto.

POWER POINT KE NU-an

Posted by m.siswanto 19.32, under | 1 comment



Materi Kuliah Power Point Ke-NU-an

DO’A BERSAMA PEDULI BENCANA DAN PENYEMBELIHAN QURBAN

Posted by m.siswanto 18.14, under | No comments



Baru-baru ini Keluarga besar Madrasah Aliyah Negeri sumpiuh melakukan kegiatan do’a bersama dalam rangka peduli bencana. Kegiatan diikuti oleh segenap guru, karyawan dan siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri Sumpiuh sebelum Kegiatan Belajar Mengajar dimulai. Do’a di sampaikan oleh KH Ahmad Ridlo,SS.M.Pd.I selaku pembina keagamaan. kegiatan do’a peduli bencana ini sebelumnya didahului dengan pemberian infak oleh Guru, karyawan serta siswa-siswi untuk korban bencana gunung Merapi dan tsunami di mentawai.
Dalam sambutanya PLT Kepala Madrasah Aliyah Negeri Sumpiuh Muhamad Siswanto, M.Pd.I menyatakan, Kegiatan do’a peduli bencana bertujuan untuk memberikan semangat kepada siswa-siswi untuk peduli terhadap sesama atas musibah yang menimpa akibat meletusnya Gunung Merapi dan musibah Tsunami di mentawai. Disamping itu agar musibah bencana yang terjadi, menjadi bahan mawas diri untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah dan tidak ingkar/kufur agar Allah tidak menimpakan bencana kepada bangsa Indonesia. Do’a bersama juga bertujuan untuk mohon kepada Allah agar mereka yang tertimpa musibah diberi kekuatan,ketabahan, dan kesabaran dalam menghadapi cobaan ini.
Dalam kesempatan ini juga didamping Pembina OSIS Khasan Rosyidi, S.Pd, PLT Kepala MAN Sumpiuh menyerahkan 3 ekor kambing sebagai hewan kurban untuk masyarakat desa Karanggintung, Watu Agung dan Kamulyan. Penyerahan hewan qurban diterima oleh ulama desa setempat sebelum do’a dilaksanakan, selanjutnya untuk disembelih setelah melaksanakan sholat id didesa masing-masing.
Muhamad Siswanto, M.Pd.I, menjelaskan untuk tahun ini MAN Sumpiuh melaksanakan penyembelihan hewan Qurban 2 ekor sapi dan 4 ekor kambing. 1 ekor sapi berasal dari guru dan karyawan yang berqurban atas nama pribadi yang disembelih di Madrasah. Sehingga 2 ekor sapi dan 1 ekor kambing disembelih di Madrasah untuk dibagikan kepada masyarakat sekitar sedangkan 3 ekor kambing di bagikan tiga desa.
“sebelum penyembelihan hewan qurban, lebih dahulu dilaksanakan sholat Id bersama di Masjid Al Ma’sum MAN Sumpiuh, selanjutnya siswa diajak untuk menyaksikan proses penyembelihan sebagai bagian dari praktek ibadah” ungkapnya.

Selasa, 26 Oktober 2010

REOREINTASI MADRASAH DI INDONESIA

Posted by m.siswanto 04.20, under | No comments

Awalnya ketika perdana mentri Nizamul Mulk mendirikan Madrasah Nidhomiyah, ia dipanggil oleh sultan Bani Saljuk karena dianggap menghambur-hamburkan uang Negara. Sementara kebijakan bani saljuk adalah memperkuat armada perang untuk mempertahankan dan memperluas kekuasaan. Rupanya kebijakan pendirian Madrasah oleh Nizamul Mulk tidak disukai oleh kalangan oleh sebagian petinggi kerajaan, sehingga harus mempertanggungjawabkan kebijakanya itu pada sang raja. Ketika ditanya sultan mengapa mendirikan madrasah sedangkan Negara membutuhkan anggaran pertahanan Negara ?. Nizamul Mulk menjawab, justru dengan mendirikan Madrasah akan mencetak” tentara” yang diwaktu malam bertafakur sujud kepada Allah SWT agar keselamatan dan kejayaan Negara terjaga disaat tentara dibarak militer sedang tidur terlelap karena sehabis menikmati pesta pora.

Jawaban ini memuaskan sultan sehingga dalam sejarah pendidikan Islam dicatat Madrasah Nidhomiyah sebagai lembaga pendidikan tinggi yang mampu mencetak ulama-ulama besar. Madrasah Nidhomiyalah merupakan madrsah yang pertama kali didirikan dalam dunia Islam. Imam Al Ghazali penulis Kitab Ihya Ulumuddin yang terkenal dan seoarang ahli Tasawuf besar tercatat pernah menjadi rektornya.

Fakta diatas menujukkan bahwa semangat pendirian madrasah awalnya adalah untuk mencetak ulama-ulama yang siap mengawal umat agar tetap dijalan Allah dan menjaga keselamatan Negara dari sisi spiritual. Tetapi di Indonesia madrasah didirikan oleh tokoh Islam karena mensikapi politik etis Belanda yang mendirikan sekolah-sekolah untuk kaum pribumi. Kebijakan Belanda dikhawatirkan menyebabkan generasi muda Islam Indonesia tidak mengeyam pendidikan ajaran Islam karena disekolah-sekolah Belanda tidak diajarkan. Maka Madrasah Di Indonesia mempunyai karakteristik pengajaran Agama yang menjadi tujuan utama disamping pendidikan Umum.

Akhir-akhir ini setelah ada Ujian Nasional yang dijadikan standar penilian secara Nasional, semua sekolah tingkat SMP/MTs dan SMA/MA berlomba -lomba untuk mensukseskan program ini. Sekolah/Madrasah yang dianggap berhasil apabila siswanya mampu lulus 100% , dan mengesampingkan kedaan moral/akhlak siswanya. Fenomena ini telah mewabah keberbagai sekolah termasuk madrasah. Maka barangkali perlu ada upaya mengembalikan oreintasi madrasah sesuai dengan semangat awal pendirianya, sehingga madrasah sebagai penjaga Aqidah dan mencetak “tentara” yang diwaktu malam menjaga negeri kita tercinta.


M.SISWANTO,M.Pd.I.

Jumat, 12 Maret 2010

PCNU KEBUMEN DAN PEMILUKADA

Posted by m.siswanto 17.31, under | No comments

Pernyataan Drs. H.Maskur Rozzaq dimedia massa beberapa waktu yang lalu, menimbulkan pertanyaan dikalangan Nahdliyin Kebumen. Kala itu Maskur menyatakan PCNU Mendukung penuh calon tertentu pada pemilukada april mendatang. Maka perlu ada penegasan sikap PCNU berkaitan dengan pesta Demokrasi rakyat Kebumen bagi warga Nahdliyin dan Nahdliyat agar jelas bagi yang pro dan yang kontra.

Pernyataan ketua PCNU merupakan sebuah bentuk apresiasi atas munculnya cabub dan cawabub dari kalangan Nahdliyin. Sebagai sebuah bentuk Apresiasi maka tidak perlu dijadikan polemik yang berkepanjangan.

sebenarnya posisi politik NU sudah jelas, bahwa yang diusung adalah politik Kebangsaan dan bukan politik praktis karena NU adalah Organisasi kemasyarakatan bukan partai politik. Politik kebangsaan bertujuan untuk kemaslahatan umat sedangkan politik praktis bermuara pada meraih kekuasaan.

Sekarang ini warga Nahdliyin sudah cerdas. Mereka akan memilih pasangan Cabub dan Cawabub yang memberikan kontribusi bagi kesejateraan Masyarakat bukan hanya untuk kepentingan politik semata. bagi mereka yang dipilih adalah mereka yang memiliki komitmen dan terbukti terhadap pemberdayaan ekonomi, pertanian, kehutan dan perikanan. Perhatian terhadap kualitas pendidikan, madrasah dan pondok pesantren. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan terutama masyarakat miskin. Pengurangan angka pengangguran dan perlindungan terhadap TKI/TKW. Dan terutama mereka yang memperhatikan NU dan bukan memanfaatkan NU untuk kepentingan politik sesaat.

Sebab selama ini sering politikus hanya memanfaatkan NU semata, setelah hajatnya selesai NU ditinggalkan. Jadilah NU seperti daun salam, berfungsi untuk menyedapkan makanan setelah selesai lalu dibuang.

Kamis, 28 Januari 2010

NU MELESTARIKAN MULUDAN

Posted by m.siswanto 18.32, under | 1 comment

Oleh Muhamad Siswanto

Dalam sebuah kesempatan pulang kampung adik saya memberi kritikan pedas terhadap tradisi Muludan yang biasa dilakukan oleh kampung kami. Menurutnya Muludan adalah tindakan bid'ah yang tidak pernah dilakukan oleh Nabi Muhamad SAW, sehingga yang melakukanya adalah haram alias masuk neraka. Sejenak saya berfikir sedemikian keras adik saya berpendapat, tetapi kemudian saya maklum kerena latar belakangnya dari mulai SD sampai PT semua institusi pendidikan umum. Sedangkan saat ini ia mengikuti kelompok Islam yang berpandangan eksklusif sedangkan keluarga kami penganut Ahlussunnah Wal Jamaah Ala Nahdlatul Ulama, sehingga jalan berfikirnya sangat jauh berbeda dan sulit untuk dipertemukan.
Tradisi Muludan memang tidak pernah dilakukan oleh Rasul, tradisi ini menurut beberapa ahli Sejarah ada yang mengatakan dilakukan oleh Sultan Shaluhuddin Al Ayyubi ada juga yang berkata dilakukan oleh Sultan Abu Suud Mudzaffar Syah. Dalam tradisi ini dibacakan Al Barzanji mulai tanggal 1 sampai 12 Rabiul Awwal atau yang oleh orang Jawa dikenal bulan Mulud sehingga sering disebut Muludan. Sebenarnya bacaan Al Barzanji juga dilakukan ketika ada kelahiran anak yang dalam tradisi Jawa dikenal Puputan.
Selesai bacaan al Barzanji peserta menikmati hidangan yang dibawa oleh para jamaah secara bersama-sama. Pada tanggal 12 biasanya juga di isi mauidzah khasanah oleh kyai yang berisi tentang hikmah dirayakanya peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW. Kitab al Barzanji sendiri berisi tentang riwayat hidup Nabi Muhamad serta berbagai kejadian-kejadian yang mengiringinya.
Sebagian orang Muslim ada yang mengecam keras tindakan ini karena dianggap Bid'ah. Mereka barangkali tidak melihat bahwa tradisi ini tidak ada yang bertentangan dengan ajaran agama, bahkan sarat dengan nilai-nilai keislaman seperti kecintaan terhadap nabi, ukhuwah Islamiyah, Shodaqoh, dan menutut Ilmu. Apakah tindakan ini menyimpang dari ajaran Islam ? justru penyimpangan ajaran Islam apabila kita menghujat keyakinan orang muslim lain dengan penuh kecongkakan seakan-akan menganggap dirinya paling benar dan yang lain salah. Seakan-akan merekalah yang berhak masuk surga dan yang lain masuk neraka, padahal tidak ada jaminan apa yang dilakukanya menjadikan dirinya masuk surga. Surga dan Neraka milik Allah dan Dialah yang menentukan. Prinsip setiap orang bebas melakukan keyakinannya tanpa harus membenci atau melakukan tindakan memaksakan kehendaknya dengan berbagai cara.